$type=grid$count=3$cate=0$rm=0$sn=0$au=0$cm=0 $show=home

Sekilas Wawasan Kota Salatiga

BAGIKAN:

Salatiga adalah salah satu kota yang berada di provinsi Jawa Tengah, Indonesia, yang menjadi enklave dari Kabupaten Semarang.

Salatiga adalah salah satu kota yang berada di provinsi Jawa Tengah, Indonesia, yang menjadi enklave dari Kabupaten Semarang. Kota Salatiga terletak 49 kilometer di sebelah Selatan Kota Semarang dan 52 kilometer di sebelah Utara Kota Surakarta, serta berada di jalan negara yang menghubungkan antara Kabupaten Semarang dengan kota Surakarta. Jumlah penduduk kota Salatiga hingga akhir tahun 2021 berjumlah 193.525 jiwa.

Pada masa Hindu-Buddha, Salatiga telah menjadi daerah istimewa sebagaimana tertera dalam prasasti Plumpungan atau prasasti Hampra. Prasasti yang berangka tahun 672 Saka atau 750 Masehi ini ditulis dengan huruf Jawa Kuno dan bahasa Sansekerta. Menurut Soekarto Kartoatmadja, candrasengkala dalam prasasti Plumpungan menunjuk hari Jumat (Suk) rawâra tanggal 31 Asadha atau tanggal 24 Juli 750 Masehi. Tanggal tersebut merupakan peresmian Desa Hampra (Plumpungan) menjadi daerah perdikan. Berdasarkan prasasti ini, hari jadi Salatiga ditetapkan pada tanggal 24 Juli 750, yang dibakukan dengan Peraturan Daerah Tingkat II Kota Salatiga Nomor 15 tanggal 20 Juli 1995 tentang Hari Jadi Kota Salatiga.

Prasasti Plumpungan berisi ketetapan hukum tentang suatu tanah perdikan atau swatantra bagi Desa Hampra di wilayah Trigramyama yang diberikan Raja Bhanu untuk kesejahteraan rakyatnya. Tanah perdikan dikenal pula dengan sebutan sima. Tanah ini biasanya akan diberikan oleh para raja kepada daerah tertentu yang benar-benar berjasa kepada kerajaan atau secara sukarela mendirikan bangunan suci keagamaan. Daerah tersebut selanjutnya menjadi daerah otonom yang dibebaskan dari pajak. Daerah Hampra yang diberi status sebagai daerah perdikan pada zaman pembuatan prasasti itu adalah daerah Salatiga saat ini. Untuk mengabadikan peristiwa itulah, Raja Bhanu menulis dalam prasasti Plumpungan kalimat Srir Astu Swasti Prajabhyah yang berarti “semoga bahagia, selamatlah rakyat sekalian”.

Melalui prasasti Plumpungan dapat diperkirakan bahwa daerah Salatiga dulu berada di bawah otoritas Kerajaan Mataram. Di sisi lain, Raja Bhanu yang disebutkan dalam prasasti Plumpungan belum dapat diketahui hubungannya dengan Kerajaan Mataram, tetapi para peneliti menyatakan bahwa seseorang yang mendirikan bangunan suci merupakan seorang bangsawan. Informasi lain yang disampaikan melalui prasasti Plumpungan menunjukkan adanya komunitas Buddha di Salatiga. Lebih dari itu, masyarakat Salatiga juga telah mengenal organisasi kemasyarakatan dalam bentuk kerajaan, meskipun wilayah Salatiga bukan merupakan pusat kerajaan.

Nama Salatiga juga diperkirakan berasal dari perkembangan nama dewi yang disebutkan dalam prasasti Plumpungan, yaitu Siddhadewi. Siddhadewi dikenal dengan nama Dewi Trisala. Nama Trisala kemudian dilestarikan di tempat dewi ini dipuja. Lokasi tersebut dinamakan Tri-Sala, yang berdasarkan kaidah hukum bahasa bisa berbalik menjadi Sala-tri atau Salatiga.

Pemandangan salah satu ruas jalan di Salatiga, yaitu Toentangscheweg – jalan menuju ke arah Semarang (sekarang bernama Jalan Diponegoro) – pada tahun 1918 (Tropenmuseum, de Toentangscheweg te Salatiga, Midden-Java).

Salatiga pada masa kolonial tercatat sebagai tempat ditandatanganinya perjanjian antara Pangeran Sambernyawa atau Raden Mas Said (kelak menjadi K.G.P.A.A. Mangkunegara I) di satu pihak dan Kasunanan Surakarta dan VOC di pihak lain. Perjanjian ini menjadi dasar hukum berdirinya Kadipaten Mangkunegaran. Pada zaman penjajahan Belanda telah cukup jelas batas dan status Kota Salatiga, berdasarkan Staatsblad 1917 No. 266 mulai 1 Juli 1917 didirikan Stadsgemeente Salatiga yang daerahnya terdiri dari 8 desa.[6] Dikarenakan dukungan faktor geografis, udara sejuk dan letak yang sangat strategis, serta bangunan berarsitektur Indis yang mewah, Kota Salatiga cukup dikenal keindahannya pada masa penjajahan Belanda, bahkan sempat memperoleh julukan De Schoonste Stad van Midden-Java (Kota Terindah di Jawa Tengah).


Credit :
Penulis : F.Bilbina
Gambar Ilustrasi : by.Canva

Komentar

Nama

event,14,infrastruktur,23,kesehatan,20,kuliner,13,tokoh,16,wawasan,15,wisata,16,
ltr
item
Media Kota: Sekilas Wawasan Kota Salatiga
Sekilas Wawasan Kota Salatiga
Salatiga adalah salah satu kota yang berada di provinsi Jawa Tengah, Indonesia, yang menjadi enklave dari Kabupaten Semarang.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigXhcWwAG_KiZBaH35mol8Ps5NUMSjISwQzJTZ8pcD68ZiYZengato3lcpwC2aunUq1CrSnd550WxuseJ1gg3OHl5ZVq6FAIZfR36wJVAqBA9Uts02J3fbD16cp_9a5oUKBGt0-7hddqNu4VpdL0m_gzItbKOZR9C2mZmg57xa83bLoXrKYstmlEWMgnIY/s320/salatiga.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigXhcWwAG_KiZBaH35mol8Ps5NUMSjISwQzJTZ8pcD68ZiYZengato3lcpwC2aunUq1CrSnd550WxuseJ1gg3OHl5ZVq6FAIZfR36wJVAqBA9Uts02J3fbD16cp_9a5oUKBGt0-7hddqNu4VpdL0m_gzItbKOZR9C2mZmg57xa83bLoXrKYstmlEWMgnIY/s72-c/salatiga.jpg
Media Kota
https://www.kota.or.id/2023/01/sekilas-wawasan-kota-salatiga.html
https://www.kota.or.id/
https://www.kota.or.id/
https://www.kota.or.id/2023/01/sekilas-wawasan-kota-salatiga.html
true
4623503411944417875
UTF-8
Tampilkan semua artikel Tidak ditemukan di semua artikel Lihat semua Selengkapnya Balas Batalkan balasan Delete Oleh Beranda HALAMAN ARTIKEL Lihat semua MUNGKIN KAMU SUKA LABEL ARSIP CARI SEMUA ARTIKEL Tidak ditemukan artikel yang anda cari Kembali ke Beranda Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec sekarang 1 menit lalu $$1$$ minutes ago 1 jam lalu $$1$$ hours ago Kemarin $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago lebih dari 5 pekan lalu Fans Follow INI ADALAH KNTEN PREMIUM STEP 1: Bagikan ke sosial media STEP 2: Klik link di sosial mediamu Copy semua code Blok semua code Semua kode telah dicopy di clipboard mu Jika kode/teks tidak bisa dicopy, gunakan tombol CTRL+C Daftar isi