Surakarta atau Solo adalah kota di Jawa Tengah, Indonesia, dengan penduduk 522.364 jiwa.
Surakarta atau Solo adalah kota di Jawa Tengah, Indonesia, dengan penduduk 522.364 jiwa (2020), kepadatan 11.861,00/km2, dan luas 44,04 km2. Kota ini juga merupakan kota terbesar ketiga di pulau Jawa bagian Selatan setelah Bandung dan Malang menurut jumlah penduduk. Sisi Timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan Solo. Kota ini termasuk dalam kawasan Solo Raya, sebagai kota utama.
Bersama dengan Yogyakarta, Surakarta merupakan pewaris Kerajaan Mataram Islam yang dipecah melalui Perjanjian Giyanti, pada tahun 1755, dimana Surakarta menjadi kediaman Susuhunan Pakubuwana dan Adipati Mangkunegara.
"Sala" adalah satu dari tiga dusun yang dipilih oleh Sri Susuhunan Paku Buwana II atas saran dari Tumenggung Hanggawangsa, Tumenggung Mangkuyudha, serta komandan pasukan Belanda, J.A.B. van Hohendorff, ketika akan mendirikan istana baru, setelah perang suksesi Mataram Islam terjadi di Kartasura. Seiring waktu, karena penyebutan "Sala" dianggap sulit oleh orang Belanda, nama ini berubah menjadi "Solo". Nama "Surakarta" diberikan sebagai nama "wisuda" bagi Keraton Surakarta, pusat pemerintahan baru Kasultanan Mataram Islam di Desa Sala.
Pada masa sekarang, nama Surakarta digunakan dalam situasi formal-pemerintahan, sedangkan nama Sala/Solo lebih merujuk kepada penyebutan umum yang dilatarbelakangi oleh aspek kultural. Kata Sura dalam Bahasa Jawa berarti "keberanian" dan karta berarti "makmur"; dengan harapan bahwa Surakarta menjadi tempat dimana penghuninya adalah orang-orang yang selalu berani berjuang untuk kebaikan serta kemakmuran negara dan bangsa.
Credit :
Penulis : F.Bilbina
Gambar Ilustrasi : by.Canva
Komentar