DPR minta evaluasi dan percepatan pembangunan infrastruktur di Subang, termasuk Pelabuhan Patimban dan Kawasan Industri Smartpolitan.
Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono, mengapresiasi upaya pemerintah dalam membangun infrastruktur untuk mendukung program pembangunan nasional. Namun, ia menekankan perlunya evaluasi terhadap beberapa proyek yang dimulai sejak pemerintahan sebelumnya, karena ada ketidakakuratan dalam perencanaan. Bambang menyoroti tiga Proyek Strategis Nasional (PSN) di Subang, yaitu Pelabuhan Patimban, Bandara Kertajati, dan Kawasan Industri Subang Smartpolitan, yang diharapkan dapat meningkatkan konektivitas industri dan logistik.
Kawasan Industri Subang Smartpolitan, yang dibangun sejak 2020 dengan luas 2.717 hektar, telah menghabiskan anggaran Rp 5 triliun untuk tahap pertama dan direncanakan beroperasi pada 2024.
Namun, Bambang menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada industri yang masuk ke kawasan tersebut, dan infrastrukturnya pun belum siap. "Padahal, seharusnya proyek ini sudah selesai pada 2024," ujarnya.
Bambang juga mengkritik rencana integrasi antara Kawasan Industri Subang Smartpolitan, Pelabuhan Patimban, dan Bandara Kertajati. Menurutnya, jarak antara ketiganya terlalu jauh, yaitu sekitar 60 kilometer ke Pelabuhan Patimban dan 80 kilometer ke Bandara Kertajati.
"Jarak yang jauh ini membuat biaya transportasi logistik menjadi mahal dan tidak efisien. Idealnya, kawasan industri seharusnya berada dalam radius 5 kilometer dari pelabuhan agar ongkos logistik lebih murah dan cepat," jelasnya.
Selain itu, Bambang menyoroti ketidaksiapan Pelabuhan Patimban dalam melayani kebutuhan industri peti kemas. Hingga saat ini, pelabuhan tersebut belum memiliki crane (alat bongkar muat peti kemas), padahal proyeksi awal pelabuhan ini sudah harus bisa melayani 3,75 juta peti kemas pada 2021. "Tanpa crane, kapal-kapal peti kemas tidak bisa merapat ke Pelabuhan Patimban. Akibatnya, barang-barang industri masih banyak yang dikirim melalui Tanjung Priok. Sangat disayangkan, padahal anggaran pembangunan pelabuhan ini sudah hampir Rp 40 triliun," ujarnya.
Bambang berharap ada evaluasi menyeluruh terhadap target pembangunan Pelabuhan Patimban dan integrasinya dengan Kawasan Industri Subang Smartpolitan. Ia khawatir kedua proyek strategis ini bisa mangkrak atau terhambat, terutama mengingat dana yang sudah dikeluarkan sangat besar. "Kawasan Industri Subang Smartpolitan saja sudah menghabiskan Rp 5 triliun dari APBN. Jangan sampai proyek-proyek ini tidak memberikan manfaat yang maksimal," pungkasnya.
Credit :
Penulis : Daniel Bintang
Komentar